PORTER SERVICE
Penanganan Barang Tamu Individu Tiba
1. Mengeluarkan Barang Bawaan Tamu
(Unloading luggage)
a.
Doorman
1) Menyambut dan memberikan salam pada
tamu
Doorman harus menyambut dan memberikan salam pada tamu. Hal
ini dilakukan untuk memberikan kesan ramah dan agar tamu merasa tersanjung.
2) Membukakan dan Menutupkan Pintu
Kendaraan
Saat tamu tiba dengan mobil atau taxi, pastikan agar
kendaraan benar-benar berhenti sebelum pintu kendaraan dibuka. Bantu tamu untuk keluar dari kendaraan dengan
membukakan pintu kendaraan. Beri bantuan
extra bagi tamu orang tua, anak-anak, wanita hamil dan tamu yang cacat atau
tamu yang menggunakan tongkat. Panggil
petugas bellboy bila tamu membawa barang bawaan. Tutup kembali pintu kendaraan dengan
hati-hati dan jangan dibanting.
b. Bellboy
1) Mengeluarkan Barang Bawaan Tamu
Petugas bellboy segera mengeluarkan barang bawaan tamu (bila
ada) keluarkan dengan hati-hati dan hindari benturan agar tidak terjadi
kerusakan pada barang bawaan tamu.
2) Menempatkan Barang
Tempatkan barang pada tempat yang aman di area Main Entrance
dan minta tamu untuk memeriksa barang bawaannya.
Jika barang bawaan tamu sebelumnya telah rusak, beritahu
tamu dengan sopan akan hal tersebut. Hindari agar hotel tidak bertanggung jawab
atas kerusakan tersebut. Pastikan agar
tidak ada lagi barang yang tertinggal didalam kendaraan atau bagasi kendaraan.
Kemudian bawa barang ke lobby. Bila barang bawaan tamu cukup
banyak, maka gunakanlah kereta barang.
Bila pintu Main Entrance tidak dapat terbuka secara otomatis, maka
bukakan pintu dan persilahkan tamu masuk terlebih dahulu.
2. Rooming guest (Installing guest)
a. Memasuki Lobby
1) Bellboy Mempersilahkan Tamu Untuk
Mendaftar
2) Menempatkan Barang Bawaan Tamu
Selama Tamu Mendaftar
Bila hotel menggunakan Kartu Gantung Tanda Barang (Luggage
Tag) maka siapkan Luggage Tag dan isilah informasi tamu pada kartu tersebut
kemudian gantungkan pada setiap barang bawaan tamu.
Tempatkan barang bawaan tamu dekat disamping tamu namun jangan
sampai menimbulkan kecelakaan kecil karena barang bawaan terlalu dekat dengan
kaki tamu atau tamu lain salah mengambil barang.
3) Menunggu Tamu Selama Mendaftar
Selama tamu mendaftar. Bellboy harus menunggu pada tempat
yang telah ditentukan dan biasa dilakukan di hotel. Tempat berdirinya bellboy
biasanya dekat dengan pintu masuk atau di depan elevator.
Berikan perhatian dan bantuan extra pada tamu orang tua,
wanita hamil, orang cacat dan anak-anak selama proses pendaftaran. Bila petugas
penerima tamu sedang melakukan proses pendaftaran bagi sejumlah tamu, maka
bellboy dapat memberikan saran pada tamu yang masih lama menunggu untuk
dipersilahkan duduk di lobby sampai pada gilirannya.
4) Menerima Kartu Tamu
Biasanya petugas penerima tamu akan meminta bellboy untuk
mengantar tamu ke kamar. Bila hotel menggunakan kartu tamu bellboy harus dengan
cepat membaca nomor kamar dan nama tamu yang tertera pada kartu tamu. Jangan
lupa segera tulis nama tamu dan nomor kamar pada kartu gantung tanda barang (luggage
tag)
5) Menerima Kunci Kamar
Saat menerima kunci kamar tamu, jangan lupa periksa kembali
nomor yang tertera pada kunci kamar. Terkadang kunci kamar salah karena salah
menempatkan pada rak kunci.
6) Memberi Cap Untuk Bellboy Errand
Card
Sebelum mengantar tamu ke kamar, maka bellboy akan menerima
Kartu Pengantaran Barang (Bellboy Errand Card) yang sudah distempel atau dicap
tanggal dan waktu oleh Bell Captain. Dibeberapa hotel akan dikenakan biaya
utnuk mengeluarkan kartu ini. Kartu tersebut digunakan untuk mencatat semua
informasi tentang barang bawaan tamu.
b. Memasuki Lift/ Elevator
Biasanya hotel dengan beberapa lantai memiliki fasilitas
Lift atau Elevator terutama pada hotel-hotel yang memiliki jumlah lantai lebih
dari 3 lantai.
1) Petugas Lift akan memberi salam pada
tamu
2) Menanyakan Nomor Kamar
3) Mempersilahkan tamu masuk terlebih
dahulu
4) Petugas Lift dan Bellboy memasuki
lift
5) Persilahkan tamu untuk keluar
terlebih dahulu bila telah sampai pada lantai dimana kamar tamu berada.
c. Mengarahkan tamu menuju kamar
1) Memberi petunjuk arah ke kamar tamu
2) Mengetuk pintu kamar
d. Memasuki Kamar
1) Nyalakan lampu masuk di kamar
2) Persilahkan tamu masuk terlebih
dahulu
3) Meletakkan barang di kamar
a) Pada Rak Barang
b) Pada Rak Lipat Barang
c) Di dalam Lemari
4) Jelaskan Fasilitas Kamar
a) Fasilitas kamar
b) Telephone
c) Radio
d) Television
e) Air-conditioning
f)
Kamar Mandi
g) Balkon
5) Letakkan Kartu Tamu dan Kunci Kamar
di meja tamu
6) Tinggalkan Tamu dan ucapkan selamat
beristirahat
3. Keamanan
Sistem Keamanan di hotel sangat penting bagi hotel dan tamu
hotel
a. Mengamati
1) Tamu tanpa barang bawaan
2) Jumlah tamu yang tinggal di dalam
kamar dan tidak sesuai dengan yang tertera pada Kartu Pendaftaran.
b. Memberikan Informasi
Laporkan bila ada seseorang yang
mencurigakan atau dapat membuat masalah di hotel
4. Pencatatan
a. Melengkapai Catatan-catatan
1) Bellboy Errand Card
2) Bellboy Control Sheet
3) Errand Control Sheet (Service Calls)
Penanganan Barang Tamu Rombongan Tiba
1. Kedatangan Barang Bawaan Tamu
Rombongan
a.
Persiapan Selama Kedatangan Barang Tamu
Rombongan
1) Group Information
Group information adalah informasi tamu rombongan. Informasi
yang diperlukan oleh hotel untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk kedatangan
tamu rombongan, termasuk persiapan penanganan barang bawan tamu-tamu rombongan
2) Daftar Tamu (Rooming List)
Daftar nama-nama tamu rombongan yang akan tiba. Daftar ini
diperlukan oleh hotel untuk menyiapkan pra-registrasi dan menetapkan kamar
untuk tamu-tamu rombongan. Rooming list juga digunakan oleh hotel untuk
mengganti kartu registrasi tamu-tamu rombongan.
b. Menerima Barang Tamu Rombongan
1) Memeriksa Ulang Rooming List
Bell Captain akan memeriksa rooming list dan mencocokkan
kembali dengan rooming list yang ada pada petugas penerima tamu.
2) Mengeluarkan Muatan Barang
Selalu menggunakan metode yang benar dalam penanganan barang
bawaan tamu
3) Menempatkan Barang
Barang ditempatkan di Main Entrance dan dikelompokkan
menurut jenisnya. Tiap-tiap jenis barang disusun dalam satu baris agar mudah
dihitung.
4) Menghitung Barang Tamu Rombongan
Jumlah dari tiap-tiap jenis barang harus dihitung kemudian
kondisi barang harus diperiksa satu-persatu untuk memastikan jika terdapat
kerusakan pada barang.
5) Menginformasikan Jumlah dan Kondisi
Barang
Jumlah untuk tiap-tiap jenis barang termasuk kondisinya
harus dilaporkan pada Pimpinan Rombongan (Tour Leader) secara terinci dan
lengkap. Setelah diperiksa oleh Tour Leader kemudian dicatat pada Rooming List
sesuai dengan nomor kamar masing-masing
anggota tamu rombongan.
6) Menggantungkan Luggage Tag pada
Barang
Beberapa hotel menggunakan Gantungan Tanda Barang (Luggage
Tag) dan setiap barang harus diberi Luggage Tag yang telah ditulis nomor
kamarnya. Dibeberapa hotel menggunakan kapur atau kapur berwarna untuk menulis
nomor kamar pada masing-masing barang bawaan tamu.
2. Men-Sortir Barang Tamu Rombongan
(Sorting)
Mensortir barang tamu rombongan dilakukan untuk memudahkan
proses pengantaran barang ke masing-masing kamar tamu. Prosedur Pensortiran
dilakukan dengan cara:
a.
Berdasarkan Lokasi
Tiap-tiap barang disortir
berdasarkan lokasinya masing-masing, contoh Gedung A, Gedung B, Bungalow A,
Bungalow B, Garden Wing, Beach Wing dsb.
b. Berdasarkan Lantai
Setelah barang disortir berdasarkan
lokasi, selanjutnya barang disortir berdasarkan lantai, contoh lantai 1, Lantai
2, Lantai 3 dst.
c.
Berdasarkan Nomor Kamar
Kemudian kegiatan sortir selanjutnya
ialah barang disortir berdasarkan nomor kamarnya masing-masing, contoh 106,107,
209,210, 307, 308, dst
3. Pengantaran (Delivery)
a.
Sistem Pengantaran
1) Berdasarkan Lokasi
2) Berdasarkan Lantai
3) Berdasarkan Nomor Kamar
b. Penggunaan Peralatan
1) Kereta barang (Luggage Cart
(Trolley) = Hand luggage cart.)
2) Kereta barang listrik (Electric
Luggage Cart)
4. Pencatatan
a.
Rooming list
Informasi yang harus dicatat pada Rooming List
1) Jumlah dari tiap-tiap barang untuk
masing-masing Nomor Kamar
Contoh.
Room 312 has 3 pieces, 314 has 2 pieces, etc.
2) Jumlah seluruh barang anggota tamu
rombongan
Contoh.
“AFTA” has 31 pieces.
3) Uraian dari seluruh jenis barang
tamu rombongan
Contoh. 31 pieces: 13 suite cases, 4
Val packs, 7 vanity cases, 2 hand bags, 1 golf bag and 4 brief cashier.
b. Bellboy Errand Card
Pencatatan pada Bellbot Errand Card untuk penanganan barang
tamu rombongan dilakukan sama seperti dalam penanganan tamu individu.
1) Jumlah barang untuk tiap-tiap kamar
2) Jumlah seluruh barang bawaan tamu
rombongan
Alat dan bahan yang digunakan untuk menangani tamu tiba
sampai penyelesaian administrasi
1.
Trolley
Trolley menurut cara pengoperasiannya terbagi 2 yakni :
Trolley menurut cara pengoperasiannya terbagi 2 yakni :
A.
manual trolley
adalah trolley yang dioperasikan dengan tenaga manusia
adalah trolley yang dioperasikan dengan tenaga manusia
B.
Electric trolley
digunakan oleh tenaga mesin , biasanya digunakan olh hotel yang memiliki jara yang cukup jauh antara 1 kamar
digunakan oleh tenaga mesin , biasanya digunakan olh hotel yang memiliki jara yang cukup jauh antara 1 kamar
Trolley menurut kapasitasnya juga dibedakan
menjadi 2 yakni :
A.
Small trolley
memiliki 2 roda dengan kendali berada di tangan petugas
memiliki 2 roda dengan kendali berada di tangan petugas
B.
Big Trolley
Memiliki empat roda atau lebih dimana dua roda diantaranya sebagai
pengendali.
2.
Formulir atau kartu yang diperlukan
A.
Expected Arrival List
Untuk mengetahui dan dapat menetukan tamu yang segera akan tiba apakah individu atau kelompok
Untuk mengetahui dan dapat menetukan tamu yang segera akan tiba apakah individu atau kelompok
B.
Rooming List
Untuk mengetahui Informasi kamar yang sudah dipesan agar dapat
memperkirakan alur kerja yang akan dilakukan.
C.
Luggage tag ( arrival dan departure beggage
claim )
Kartu ini terdiri dari dua bagian atas dan bawah . bagian atas
digantungkan pada barang bawaan tamu sedangkan bagian bawah diberikan kepada
tamu sebagai bukti kepemilikan barang tersebut
D.
Bellboy / Bellman errand Card
Formulir yang digunakan oleh bellboy/man untuk mencatat segala aktivitas yang berhubungan dengan penanganan barang bawaan tamu sejak tamu tiba.
Formulir yang digunakan oleh bellboy/man untuk mencatat segala aktivitas yang berhubungan dengan penanganan barang bawaan tamu sejak tamu tiba.
E.
Group Errand Card
Kartu ini digunakan khusus untuk penanganan barang bawaan tamu rombongan
/ group
F.
Bellboy/Man Control Sheet
Kartu atau formulir pengawasan yang digunakan oleh bell captain untuk
mencatat kegiatan bellboy selama menangani barang bawaan tamu saat tiba ,
pindah kamar , dan saat meninggalkan hotel
G.
Errand Control sheet
Kartu atau formulir yang digunakan bell captain untuk mengawasi seluruh
kegiatan bellboy saat atau selama bertugas
H.
Guest Card
Formulir yang diisi oleh tamu tentang keterangan pribadi dan data selama
tamu menginap
I.
Registration Card
Formulir yang diisi oleh tamu dalam proses pendaftaran yang berisikan data tamu dan lama tamu menginap dan disimpan oleh FO staff
Formulir yang diisi oleh tamu dalam proses pendaftaran yang berisikan data tamu dan lama tamu menginap dan disimpan oleh FO staff
J.
Meal Coupon
Kartu yang digunakan oleh tamu agar bisa mendapatkan breakfast saat pagi hari.
Kartu yang digunakan oleh tamu agar bisa mendapatkan breakfast saat pagi hari.
K.
Cash receipt
kartu yang digunakan sebagai bukti pembayaran tamu.
kartu yang digunakan sebagai bukti pembayaran tamu.
PROSEDUR KESELAMATAN, KESEHATAN, DAN KECELAKAAN KERJA
A. Pengertian Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja
1. Keamanan Kerja
Keamanan
kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja
yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril.
a. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material
diantaranya sbb:
1)
Baju kerja
2)
Helm
3)
Kaca mata
4)
Sarung tangan
5)
Sepatu, dll
b. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat
nonmaterial adalah sbb:
1)
Buku petunjuk penggunaan alat.
2)
Rambu-rambu dan isyarat bahaya.
3)
Himbauan-himbauan.
4)
Petugas keamanan.
Selain unsur –unsur penu njang lingkungan kerja harus aman.
Syarat-syarat lingkungan kerja yang aman adalah sebagai berikut:
w Adanya pembagian
tuga dan tanggung jawab serta wewenang yang jelas.
w Adanya peraturan
kerja yang fleksibel.
w Adanya
penghargaan atas hak dan kewajiban pekerja selalu diberikan.
w Adanya ruangan
kerja yang memenuhi standar SSLK (syarat-syarat lingkungan kerja). Adapun
syaratnya sebagai brikut:
§ Tempat kerja
steril dari debu, kotoran, asap rokok, uap gas, radiasi, getaran mesin, dan
peralatan, bising, dll
§ Tempat kerja
aman dari sengatan arus listrik
§ Lampu penerangan
cukup memadai
§ Ventilasi dan
sirkulasi udara yang seimbang
§ Adanya aturan
kerja atau aturan keperilakuan
w Adanya prosedur
kerja sesuai dengan aturan SOP (standard operating procedure)
2. Kesehatan Kerja
Kesehatan
kerja merupakan suatu upaya untuk menjaga kesehatan pekerja dan mencegah
pencemaran di sekitar tempat tinggalnya (masyarakat dan lingkungan kerja).
Berikut akan dijelaskan beberapa unsur penting penunjang kesehatan rohani,
jasmani, dan di lingkungan tempat tinggal.
a.
Unsur-unsur penunjang kesehatan jasmani di tempat kerja
adalah sebagai berikut:
1)
Adanya makanan dan minuman yang bergizi.
2)
Adanya sarana dan peralatan olah raga.
3)
Adanya waktu istirahat.
4)
Adanya asuransi kesehatan bagi karyawan.
5)
Adanya sarana kesehatan atau kotak P3K.
6)
Adanya buku panduan mengenai K3.
7)
Adanya transportasi untuk kesehatan (mobil ambulance).
b.
Unsur-unsur penunjang kesehatan rohani di tempat kerja
adalah sebagai berikut:
1)
Adanya sarana dan prasarana ibadah.
2)
Penyuluhan kerohanian rutin.
3)
Adanya tabloid atau majalah tentang kerohanian.
4)
Adanya tata laku di tempat kerja.
5)
Adanya kantin dan tempat istirahat yang terkonsentrasi.
c.
Unsur-unsur penunjang kesehatan lingkungan kerja di
tempat kerja adalah sebagai berikut:
1)
Adanya sarana prasarana dan peralatan kebersihan,
kesehatan, dan ketertiban.
2)
Adanya tempat sampah yang memadai.
3)
Adanya WC (water closed) yang memadai.
4)
Adanya air yang memenuhi kebutuhan.
5)
Ventilasi udara yang cukup.
6)
Masuknya sinar matahari ke ruang kerja.
7)
Adanya lingkungan alami.
8)
Adanya kipas angin atau AC
9)
Adanya jadwal piket kebersihan.
10)Adanya pekerja
kebersihan.
3. Keselamatan Kerja
Keselamatan
kerja merupakan upaya agar pekerja selamat di tempat kerjanya sehingga
terhindar dari kecelakaan. Termasuk juga untuk menyelamatkan peralatan serta
hasil produksi.
Unsur-unsur
penunjang keselamatan kerja adalah sbb:
a.
Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang
telah dijelaskan di atas
b.
Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan
kerja.
c.
Teliti dalam bekerja.
d.
Melaksanakan prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan
dan kesehatan kerja.
B. Tujuan Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja
Tujuan adanya keamanan dan kesehatan kerja adalah
untuk tercapainya keselamatan karyawan saat sedang bekerja dan setelah bekerja,
imbas dari karyawan yang selamat adalah suatu tujuan keuntungan bagi perusahaan
dan karyawan itu sendiri.
1. Tujuan K3 untuk Perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kinerja dan omset
perusahaan
b. Mencegah terjadinya kerugian
c. Memelihara sarana dan prasarana
perusahaan
2. Tujuan K3 untuk Karyawan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesejahteraan rohani
dan jasmani karyawan
b. Meningkatkan penghasilan karyawan
dan penduduk sekitarnya
c. Untuk kinerja yang
berkesinambungan
C. Prosedur Bekerja dengan Aman dan Tertib
Prosedur bekerja dengan aman dan tertib yang berlaku
di setiap dunia usaha dunia industri biasanya telah dibuat dalam bentuk tata
tertib dan aturan keperilakuan (code of
conduct).
Secara umum tata tertib bekerja adalah sebagai
berikut:
a.
Setiap karyawan wajib hadir dan pulang tepat pada waktu
yang telah ditetapkan.
b.
Setiap karyawan wajib mengisi daftar absen atau
menyerahkan kartu pada tempat yang telah ditetapkan baik pada waktu masuk atau
pulang bekerja dan harus diisi atau diserahkan oleh karyawan sendiri, apabila
tidak melakukannya yang bersangkutan dianggap mangkir dan upahnya tidak
dibayar.
c.
Setiap karyawan wajib mengikuti dan memenuhi seluruh
petunjuk atau instruksi yang diberikan oleh atasan atau pimpinan perusahaan
yang berwenang memberikan istruksi atau petunjuk tersebut.
d.
Setiap karyawan wajib melaksanakan semua tugas dan
kewajiban yang diberikan kepadanya oleh perusahaan.
e.
Setiap karyawan wajib menjaga dan memelihara dengan baik
semua milik perusahaan dan agar segera melaporkan kepada pimpinan perusahaan
apabila mengetahui ha;-hal yang dapat menimbulkan bahaya.
f.
Setiap karyawan wajib memlihara dan memegang teguh
rahasia perusahaan terhadap siapa pun apa yang diketahuinya mengenai
perusahaan.
g.
Setiap karyawan wajib melaporkan kepada pimpinan
perusahaan apabila terdapat perubahan atas status, susunan keluarga, perubahan
alamat, dsb.
h.
Setiap karyawan wajib memriksa semua alat-alat kerja,
mesin-mesin , dsb sebelum memulai bekerja atau akan meninggalkan pekerjaan
sehingga benar-benar tidak akan menimbulkan kerusakan/bahaya yang akan
mengganggu.
i.
Setiap karyawan dilarang membawa/menggunakan barang/alat
milik perusahaan keluar dari lingkungan perusahaan tanpa seizin pimpinan
perusahaan yang berwenang.
j.
Setiap karyawan dilarang melakukan pekerjaan yang bukan
tugasnya dan tidak diperkenankan memasuki ruangan lain yang bukan bagiannya
kecuali atas perintah atau izin atasannya.
k.
Setiap karyawan dilarang menjual ataupun memperdagangkan
barang-barang apapun yang tidak ada hubungannya dengan perusahaan.
l.
Setiap karyawan dilarang meminum-minuman keras, mabuk,
menyimpan dan menyalahgunakan obat terlarang, melakukan perjudian,
pertengkaran, maupun perkelahian.
m.
Setiap karyawan dilarang membawa senjata api, senjata
tajam ke dalam lingkungan perusahaan.
n.
Setiap karyawan dilarang melakukan tidakan asusila.
D. Prosedur Pencegahan Agar Tujuan K3 Dapat Tercapai
Hal-hal yang perlu dilaksanakan menurut ILO
(International Labour Organization) untuk menghindari dan menanggulangi
kecelakaan ditempat kerja adalah sbb:
1.
Perbaikan
Peraturan Perundang-Undangan
Memperbaiki
peraturan perundang-undangan yang bermuatan hukum dan mengatur para pekerja,
pengusaha, organisasi pekerja, organisasi pengusaha, dan pemerintah. Perbaikan
secara menyeluruh dan kontinuitas dalam pembentukan/pembuatan undang-undang dan
pengawasan oleh badan tertentu.
2.
Standarisasi
Perusahaan
tersebut dalam berbagai aspek harus layak menurut penilaian baik standard
nasional maupun internasional. Misalnya standar yang telah ditentukan oleh SII
dan ISO (International Standarization Organization).
3.
Pengawasan
Ada
kesinambungan di dalam pengawasan yang menyeluruh yang dilakukan oleh badan
tertentu baik swasta maupun pemerintah terhadap pelaksanaan perundang-undangan
oleh pengusaha. Pegawai pengawas tersebut adalah pegawai teknis yang
berkeahlian khusus dari departmen tenaga kerja yang ditunjuk oleh mentri tenaga
kerja. Dalam pengawasan tersebut hendaknya bersih dari sikap dan perilaku KKN.
4.
Riset Teknis
5.
Riset Medis
6.
Pendidikan
7.
Pelatihan
8.
Pengarahan
9.
Asuransi
10.Persuasi
11.Riset Psikologis
12.Riset Statistik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar